Rabu, 11 April 2012

E-Commerce

Pengenalan E-Commerce

Pengertian E-Commerce

Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur, InternetService Provider (ISP) dan Pedagang  Perantara (Intermediateris) dengan menggunakan media elektronik.

*Konsep E-Commerce*

E-Commerce memiliki 5 (lima) konsep dasar :
(Automation)
- Otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual (konsep "enterprise resource planning")
(Streamlining / Integration)
- Proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif (konsep "just in time")
(Publishing)
- Kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan jasa yang diperdagangkan (konsep "just in time")
(Interaction)
- Pertukaran informasi/data antar pelaku bisnis dengan meminimalisasikan human error (konsep "electronic data interchange")
(Transaction)
- Kesepakatan dua pelaku bisnis institusi lain sebagai  fungsi pembayar (konsep "electronic payment")

Perkembangan E-Commerce di Indonesia  
Didalam perkembangan E-Commerce di Indonesia, memiliki tantangan-tantangan, diantaranya yaitu :

1. Kultur 
    - Masyarakat Indonesia, yang belum terbiasa dengan berbelanja dengan katalog.
    - Masih harus melihat secara fisik atau memegang barang yang akan dijual.
    - Masih senang menawar harga yang dijual
2. Kepercayaan 
    - Kepercayaan antara penjual dan pembeli masih tipis.
    - Kepercayaan kepada pembayaran elektronik masih kurang.
    - Penggunaan masih jarang.

*E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
     Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.

* Dari berbagai sumber.
www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/

*Secara sederhana E-commere dapat diartikan sebagai konsep penerapan E-bussines sebagai strategi jual-beli barang dan jasa melalui jaringan elektronik dan biasanya melibatkan transaksi data elektronik, sistem manajemen inventory otomatis dan sistem pengumpulan data otomatis. Hal ini disebabkan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi baik dalam segi efisiensi serta keamanannya, sehinnga memunculkan ide-ide gagasan untuk menjadikan teknologi informasi itu sebagai media untuk melakukan pemasaran, promosi, bahkan transakasi data yang dianggap bisa lebih effisien dan mempermudah transaksi jual-beli.

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN E-COMMERCE

Kemunculan E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman website. Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

KEUNTUNGAN E-COMMERCE
Berikut adalah beberapa keunggulan e-commerce :

1. tidak mengenal adanya batasan tempat karena transaksi bisa terjadi walaupun konsumen dan penjual berada di tempat yangberlainan
2. mengefisiensikan waktu karena tidak mengenal batasan atau setiap transaksi e-commerce bisa dilakukan selama 24 jam.
3. Lebih sedikitnya pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sehingga dapat mengikis anggaran pengeluaran perusahaan penjual.

KELEMAHAN E-COMMERCE

Berkut merupakan kekurangan dari penerapan e-commerce :
1. sering terjadinya penipuan seperti fiktif credit card, atau terkadang penipuan penjual terhadap pelanggan karena hukum yang mengatur tentang e-commerce masih belum terlalu berkembang.
2. Konsumen tidak dapat melihat langsung kondisi barang yang akan dibeli
3. Mempersempit lapangan pekerjaan karena industri e-commerce tidak membutuhkan banyak pegawai untuk melayani transaksi.

Author : Iqball Muhammad (0540094)
www.unpas.ac.id/pages/pengertian-e-commerce/


 Ruang Lingkup E-Commerce 

1. Business To Business (B2B)
merupakan sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar. 
2. Business To Consumer (B2C)
merupakan sistem komunikasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
3. Consumer To Consumer (C2C)
merupakan sistem komunikasi dan transaksi bisnis antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu pada saat tertentu.
4. Consumer To Business (C2B) 
merupakan individu yang menjual produk jasa atau kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.

Karakteristik Website B2B

1. Private Stores on Sellers Site (One Seller, Many Buyers)
adalah sebuah website yang terdiri dari satu penjual dan banyak pembeli, dimana produk yang dijual tidak terlalu banyak atau beragam dan produk tersebut dijual dengan harga yang tetap. Contohnya : http://www.honda-indonesia.com/. 


Situs resmi Honda Indonesia yang menampilkan informasi terbaru mobil/motor keluaran Honda ini menjual produknya kepada retail-retaul Honda yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, website ini melayani servis online untuk pengguna produknya yang membutuhkan info langsung tentang produk Honda.

2. Customer Portal (Few Seller, Many Buyer)
adalah sebuah website yang terdiri dari beberapa penjual dan banyak pembeli, dimana produk yang dijual cukup banyak serta beragam dan produk tersebut dijual dengan harga yang tetap. Contohnya : http://www.berniaga.com/


3. Independent Industry Marketplaces (Many Seller, Many Buyer)
adalah sebuah website yang terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli, dimana produk yang dijual cukup banyak serta beragam dan produk tersebut dijual dengan harga yang tetap. Contohnya : http://www.tokobagus.com/


4. Consortia-sponsored Marketplaces (Few Buyer,Many Seller)
adalah sebuah website yang terdiri dari sedikit pembeli dan banyak penjual, sehingga pembeli memiliki kemampuan menawar lebih tinggi dibandingkan dengan penjual. Contohnya : http://www.mallmobil.com/

 

Website menyediakan jual beli mobil baru maupun mobil bekas

5. Private Company Marketplaces (One Buyer, Many Seller) 
adalah sebuah website yang terdiri dari satu pembeli dan banyak penjual, sehingga pembeli memiliki kemampuan menawar lebih tinggi dibandingkan dengan penjual. Contohnya :http://www.chevron.com/countries/indonesia/


Website menyediakan jual beli mobil baru maupun mobil bekas

5. Private Company Marketplaces (One Buyer, Many Seller) 
adalah sebuah website yang terdiri dari satu pembeli dan banyak penjual, sehingga pembeli memiliki kemampuan menawar lebih tinggi dibandingkan dengan penjual. Contohnya :http://www.chevron.com/countries/indonesia/

Sumber :mirnazuirda.blogspot.com

contoh website B2B berdasarkan karakteristik :
co : www.toyota.co.id
2. Customer Portals
co : www.tokopda.com
3. Independent industry marketplaces
co : www.forumjualbeli.net
4. Consortia-sponsored marketplaces
co : www.charleskeith.com
5. Private Company Marketplaces
co : www.shell.com

sumber : Maionuryanto
maionuryanto.wordpress.com

Karakteristik B2C

  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan untuk umum.
  • Servis yang diberikan bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang, contohnya: karena sistem WEB sering digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis WEB.
  • Servis diberikan berdasarkan permohonan .  dalam kondisi ini, customers memberikan suatu ide (inisiatif) dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Transaksi sederhana

Klasifikasi Business to Consumer (B2C)
Secara umum, tipe Business to Consumer (B2C) terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
Auction Store
Tempat untuk memberikan pelayanan dalam bidang perdagangan. Misalnya untuk pengiklanan produk perusahaan, cara pembayaran dan sebagainya. Contoh: www.ebay.com , www.swinde.com
Online Store
Tempat untuk menjual atau membeli secara digital dengan memilih, memesan barang lewat internet tanpa harus bertatap muka dengan penjual secara langsung maupun barang yang ingin dibeli. Contoh: www.Amazon.com , www.tokopedia.com
Online Service
Tempat untuk meminta informasi dan service lain dari perusahaan dengan cepat dan mudah atau dapat melakukan proses jual beli, misalnya jasa tiket perjalanan, jasa service dan lain-lain. Contoh: www.wotif.com , www.airasia.com , www.bliztmegaplex.com
Other Service
Layanan yang menyediakan fasilitas untuk penjualan produk dan jasa diluar klasifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Contoh:  www.kaskus.us , www.facebook.com


Sumber : meochan11.wordpress.com 


Karakteristik C2C

- Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
- Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
- Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera tersebar luas melalui komunitas tersebut.
Keberhasilan organisasi baik private, public, dan militer, tergantung pada kemampuan mereka dalam mengatur arus barang, informasi, dan uang untuk masuk, berputar didalam, dan keluar dari organisasi. E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dalam merancang e-Supply Chain Management terdapat beberapa segmen yang harus diperhatikan, segmen tersebut adalah:
  1. Customer and Service Management
  2. Manufacturing and Supply Chain Planning
  3. Supplier Relationship Management
  4. Logistic Resource Management
  5. Architecting the e-SCM Environment
Case Study
Penggunaan C2C dapat dilihat dari maraknya penjual-penjual secara online baik pada forum seperti kaskus ataupun blog. Jika dilihat dari sisi Indonesia, GRATIS merupakan hal utama bagi para penjual-penjual baru. Daripada membuat sebuah website yang mahal, lebih baik dengan web gratisan.
Ada banyak cara membuka bisnis online tanpa harus mengeluarkan satu rupiah pun dan tidak jarang justru toko online yang seperti ini lah yang terkadang justru lebih dikenal publik. Membuka bisnis online tanpa biaya bisa dengan menggunakan platform gratis yang sudah tersedia.
1. BlogSpot / WordPress Blog (media Blog)

Untuk membuka account di blogspot sangatlah mudah , cukup dengan mendaftar melalui link di bawah ini : www.blogspot.com atau www.wordpress.com
Jika menggunakan blog/wordpressm suatu situs online akan berakhiran blogspot.com / wordpress.com , contoh : toko1234.blogspot.com atau toko1234.wordpress.com , media blogspot dan wordpress untuk toko online tidak begitu populer di Indonesia biarpun ada beberapa yang menggunakannya.
Keuntungan Menggunakan media ini:
  • Tidak mengeluarkan dana tambahan
  • Toko Online akan otomatis terdaftar di direktori BlogSpot & WordPress sehingga kemungkinan toko online anda ditemui oleh Blogger (sebutan untuk pengguna media blog) lain cukup tinggi
  • Tampilan online shop dapat dibuat cukup menarik dengan HTML dan CSS asalkan mampu menggunakannya.
Kelemahan Menggunakan media ini:
  • Ketidak populeran media ini di Indonesia membuat banyak orang tidak mencari secara sengaja keberadaan suatu toko online di direktori blogspot dan wordpress.
  • Jika kurang dapat menguasai bahasa HTML dan CSS, tampilan toko online akan sangat standar dan kurang menarik dibandingkan menggunakan media lainnya.
  • Kurang nya keprofesionalan dan keyakinan pembeli apabila mereka melakukan pembelian yang pertama kali.
2. Facebook Page / Facebook User / Facebook Group
Media ini mulai terkenal seiringan dengan penggunaan facebook secara masal di seluruh Indonesia. Bahkan kehebohan Facebook ini melebihi Friendster yang sebelumnya menguasai pasar Indonesia. Pembuatan facebook untuk toko online sangat lah mudah cukup dengan membuat user account di facebook.com dan mengklik link berikut untuk membuat Facebook Page: http://www.facebook.com/pages/creat.php. Bisa juga melakukan penjualan dengan Facebook user account tetapi sebenarnya hal itu adalah hal yang tergolong ilegal berdasarkan aturan facebook , account facebook anda dapat di banned apabila facebook menyadari anda mempunyai account lebih dari satu atau memiliki account bukan untuk personal.
Keuntungan Menggunakan media ini:
  • Tidak mengeluarkan dana tambahan
  • Toko Online pada facebook sangat mudah melakukan marketing dikarenakan banyaknya pengguna facebook dan adanya “tag function” di photo album pada Facebook sehingga kemungkinan toko online dapat ditemui oleh teman atau teman dari teman. Apalagi umumnya teman di facebook setiap accountnya lebih dari 200 orang.
Kelemahan Menggunakan media ini:
  • Facebook page sangat sukar untuk dimodifikasi dalam hal design dan page management nya sehingga toko online anda tidak akan mempunyai banyak kreatifitas kecuali anda menguasai Facebook Framework. Bahkan orang IT sendiri belum banyak yang menguasai bahasa ini.
  • Kurang nya keprofesionalan dan keyakinan pembeli apabila mereka melakukan pembelian yang pertama.
3. Friendster
Media friendster merupakan salah satu favorit dari para penjual toko online beberapa waktu lalu selain karena gratis, friendster juga dapat dihias sesuai dengan tema toko online yang dimiliki dan memiliki kelebihan sebagaimana yang dimiliki Facebook sekarang dalam hal berjualan online (dan kekurangannya juga dalam hal profesionalitas). Tetapi media ini mulai ditinggalkan penjual online karena turunnya trend menggunakan Friendster secara tajam dan lebih beralih menggunakan facebook.
4. Multiply
Multiply merupakan media terfavorit dari para penjual online hingga sekarang. Untuk membuka account di multiply cukup dengan mengakses: www.multiply.com
Multiply ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan media gratis lainnya dan bahkan bisa dikatakan mempunyai gabungan kelebihan media lainnya (Friendster, Facebook, Blogspot).
Keuntungan Menggunakan media ini:
  • Tidak mengeluarkan dana tambahan
  • Toko Online pada multiply sama hal nya dengan facebook dalam melakukan marketing dikarenakan banyaknya pengguna multiply dan mini-site. Sehingga masyarakat umum banyak mencari secara sengaja mengenai toko online di multiply website.
  • Toko Online akan memiliki nama yang jauh lebih ramah dibandingkan media lainnya dikarenakan multiply memberikan anda subdomain (sama halnya dengan blogspot) , contoh : toko1234.multiply.com
  • Cukup mudah di hias sebagaimana friendster tanpa memerlukan kemampuan mendalam di dalam HTML/CSS
Kelemahan Menggunakan media ini:
  • Kurang nya keprofesionalan dan keyakinan pembeli apabila mereka melakukan pembelian yang pertama.
5. Forum
Sama dengan halnya toko online lain, forum menggunakan media berbasis diskusi sebagai metode penjualan. Biasanya penjual membuka lapak dengan membuka thread baru pada situs-situs forum seperti kaskus atau indowebster.
Keuntungan Menggunakan media ini:
  • Tidak mengeluarkan dana tambahan
  • Toko Online pada kaskus/indowebster sama dengan facebook/multiply, semakin sering orang membuka thread akan semakin muncul pada kanal top search.
  • Pembeli dapat yakin dengan penjual, walaupun baru pertama kali membeli bila memiliki banyak reputation (good rep).
Kelemahan Menggunakan media ini:
  • Penjual yang baru pertama kali menjual barang akan kesulitan karena belum memiliki reputasi dan keyakinan dari pembeli.
  • Minimnya tampilan/layout yang diberikan karena berbasis forum.  
Sumber : bayuputrabarly.blogspot.com


Karakteristik C2B
- e-Commerce antara individu dan perusahaan secara langsung. 
- Dengan semakin banyaknya individu yang menawarkan produk dan jasa melalui internet maka pasar C2B semakin potensial.
Sumber : kyhananto.blogspot.com 




Manfaat E-Commerce

 Manfaat E-COMMERCE dan Kelemahannya

Ada yang tahu apakah yang dimaksud dengan E-COMMERCE? kalau belum, disini akan dibahas sedikit mengenai E-COMMERCE. Mulai dari pengertian, Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000).
Kalakota dan Whinston (1997) mendefinisikan E-COMMERCE (EC) dari beberapa perspektif berikut :
  • Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
  • Dari perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
  • Dari perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
  • Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya.
Secara umumnya, E-COMMERCE merupakan aktivitas perdagangan melalui media internet. Saya sendiri memang belum pernah menggunakan EC tetapi dari informasi yang saya dapat, dengan adanya EC ini banyak sekali manfaat atau keuntungan yang dihasilkannya. Antara lain :

Manfaat e-commerce bagi konsumen :

  • Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
  • Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
  • Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
  • Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
  • Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggi.
  • Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
  • Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
  • Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial.

Manfaat e-commerce bagi masyarakat :

  • Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
  • Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
  • Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
  • Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.

Manfaat e-commerce bagi bisnis :

  • Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
  • e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas manfaat / keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut :

  • Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
  • Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
  • Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.
Sesuatu didunia ini memang tidak ada yang sempurna, dibalik keuntungan-keuntungan diatas ada juga beberapa kelemahan dan permasalahan pada E-COMMERCE, yaitu :

Keterbatasan Teknis e-commerce :

  • Ada kekurangan sistem keamanan, kehandalan, standar, dan beberapa protokol komunikasi
  • Ada bandwidth telekomunikasi yang tidak mencukupi
  • Alat pengembangan perangkat lunak masih dalam tahap perkembangan dan sedang berubah dengan cepat
  • Sulit menyatukan perangkat lunak Internet dan EC dengan aplikasi dan database yang ada sekarang ini .
  • Vendor-vendor kemungkinan perlu server web yang khusus serta infrastruktur lainnya, selain server jaringan
  • Beberapa perangkat lunak EC mungkin tidak akan cocok bagi hardware tertentu, atau tidak bisa dipasang bersama dengan beberapa sistem pengoperasian atau komponen-komponen lain.

Keterbatasan Non Teknis e-commerce :

  • Biaya dan justifikasi.  (34.8 % dari responden). Biaya pengembangan EC dalam rumah bisa sangat tinggi, dan kekeliruan yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan adanya delay (penangguhan).
  • Sekuritas dan privasi. ( 17 ,2 %). Kedua isu ini penting, khususnya di wilayah B2C, lebih khusus lagi isu sekuriti yang dipandang serius dibanding yang sebenarnya bila diterapkan inskripsi yang tepat. Ukuran-ukuran privasi secara konstan bisa diperbaiki. Tetapi, pelanggan memandang issu ini sebagai persoalan sangat penting, dan industri EC memiliki tugas jangka panjang dan berat untuk meyakinkan pelanggan bahwa transaksi online dan privasinya, sesungguhnya sangat aman.
  • Sedikit kepercayaan dan resistensi pemakai (4,4 %). Pelanggan tidak mempercayai penjual tanpa wajah yang tidak mereka kenal (kadang-kadang mereka tidak percaya bahkan meskipun sudah mengenalnya), transaksi tanpa kertas, dan uang elektronis. Karena itu pergeseran dari toko fisikal ke toko virtual kemungkinan menghadapi kesulitan tersendiri .
Kurang lebih seperti itulah manfaat dan kelemahannya. Mudah-mudahan informasi ini berguna bagi para pembaca.

Manfaat E-Commerce Bagi Pengguna Bisnis Online

E-commerce sendiri memiliki beberapa manfaat, selain dapat meningkatkan dari segi pendapatan seperti yang saya bahas di atas, juga dapat meningkatkan kepercayaan antar pengguna bisnis online untuk melakukan transaksi, karena dengan kepercayaan transaksi secara online ini dapat menghemat biaya transportasi untuk melakukan transaksi jual beli dibandingkan dengan transaksi jual beli dengan pertemuan secara langsung di tempat. Sebab sebelumnya melalui media di internet sepeeti forum atau website, pihak yang menawarkan produk atau jasa telah menjabarkan secara jelas melalui postingan dalam media internet tersebut bagaimana kondisi fisik barang yang ditawarkan melalui foto atau gambar dan harga yang ‘dipatok‘ dari barang yang dijual tersebut, lalu konsumen yang mengakses melihat postingan dalam media internet itu dapat melihat serta menimbang-nimbang bagaimana barang yang akan dibeli cocok atau tidak. Dengan hal seperti inilah yang dapat meminimalis biaya transportasi dalam transaksi jual beli.
Selain beberapa manfaat yang saya sebutkan di atas, juga dapat meningkatkan persaingan berbisnis di Indonesia secara ‘sehat’, karena dengan daya saing yang tinggi, para pengguna bisnis online juga tentunya dapat saling meningkatkan kualitas dari produk yang ditawarkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik serta dapat menarik minat konsumen untuk membelinya dan tidak merasa kecewa dari produk-produk yang ditawarkan. Hal seperti ini dapat membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk semakin maju dalam berkarya dan berbisnis tentunya dalam bisnis secara online.
Sumber : ariesre.wordpress.com

 Tantangan E-Commerce
* Keamanan
* Kepercayaan dan resiko konsumen
* Keterbatasan SDM
* Model bisnis
* Budaya
* Otentikasi  user dan belum tersedianya public key infrastructure
* Masalah organisasi
* Penipuan 
* Akses Internet yang lambat
* Permasalahan hukum/legalitas
Klasifikasi Model Bisnis E-Commerce
Klasifikasi Model Bisnis EC
* Business-to-Employess (B2B) : model EC dimana organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk kepada individu karyawannya.
* e-Goverment : model EC dimana organisasi pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa, atau menyediakan produk, jasa, atau informasi bagi perusahaan atau individu warganegara.
* Collaborative commerce (c-commerce)  : model EC dimana beberapa individu atau kelompok berkomunikasi dan berkolaborasi secara online.
* e-Learning : penyampaian informasi secara online untuk tujuan pelatihan dan pendidikan.
* Exchange (e-Exchange) : bursa elektronik untuk umum yang beranggotakan banyak pembeli dan penjual.
* Exchange-to-Exchange(E2E) : model EC dimana beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain untuk pertukaran informasi.
Mekanisme Electronic Commerce Dalam Dunia bisnis
Mempelajari E-commerce sebenernya sangat mudah , karena tidak jauh berbeda dengan  memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan. yang membedakannya adalah dilibatkannya teknologi komputer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997), yaitu :
* Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen, dan 
* Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan.

Dari beragam jenis macam aplikasi E-Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :


Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet). Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan.
Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Cara kedua adalah melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.).

Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution). Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada. Yang menarik adalah jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers, digital library, virtual school, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti email, tele conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales).

Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce, yaitu: proses, institusi, dan teknologi. Seperti telah dijelaskan di atas, proses yang terjadi di dalam perdagangan elektronik kurang lebih sama.

Elemen pertama adalah “proses”. Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter:
  • Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan services; dan
  • Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology.
  • Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing.
 
 

Mekanisme Pasar E-Commerce

Berbagai situs toko online telah menerapkan beragam strategi bisnis untuk menarik pengunjung serta melayani konsumennya. Untuk mengetahui kekurangan maupun kelebihan sebuah situs toko online dapat dilakukan  kajian komparasi dengan situs yang serupa, terutama pada aspek model bisnis serta fitur layanan  yang disediakan. Pelajari selengkapnya Eksplorasi Toko Online - unduh file.
Posted by STIE "YPPI" e-Commerce 

Eksistensi suatu usaha ecommerce pada hakekatnya ditentukan oleh besaran pendapatan (revenue) yang diperoleh dari menjalankan bisnis online. Beberapa model bisnis ecommerce dapat dilakukan oleh pelaku usaha untuk menghasilkan revenue. Model-model bisnis ecommerce pada intinya berorietasi pada konsumen (e-retailing) atau berorientasi pada bisnis (B2B). Pelajari selengkapnya Model-Model Bisnis E-commerce - unduh file


Fungsi utama pemasaran adalah mempertemukan pembeli dan penjual untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. Kemajuan teknologi informasi mendorong terbentuknya e-market yang semakin menghilangkan batas fisik antara pembeli dan penjual untuk mengakses pasar. Keberhasilan e-market sangat bergantung pada karakteristik produk, industri, penjual dan pembeli serta didukung oleh infrastruktur pasar yang menyediakan e-payment dan menjamin keamanan transaksi. Pelajari selengkapnya Mekanisme Pasar E-commerce-unduh file


Internet merupakan sarana utama dalam proses transaksi e-commerce. Pesatnya perkembangan teknologi internet saat ini semakin memungkinkan para pelaku usaha untuk menjual produk/jasa dalam pasar global serta  berkomunikasi secara cepat dengan konsumennya. Demikian pula teknologi web yang semakin  memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk membangun aplikasi e-commerce sesuai kepentingan bisnisnya.
Pelajari selengkapnya Teknologi Pendukung E-commerce - unduh file

Masyarakat dunia telah memasuki era digital dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi. Internet telah menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan di bidang manajerial dan profesional. Dampaknya mengubah perekonomian, stuktur pasar dan industri, produk dan jasa serta aliran distribusinya, segmentasi pasar, nilai bagi konsumen, perilaku konsumen, lapangan pekerjaan dan pasar tenaga kerja.
Pelajari selengkapnya Konsep Dasar E-comerce - unduh file

Sumber : Moduleyppi.blogspot.com



*E-Marketplace*

 Electronic Marketplaces

Sebuah e-pasar adalah lokasi di Internet di mana perusahaan dapat memperoleh atau menyebarkan informasi, melakukan transaksi, atau bekerja sama dalam beberapa cara.  Sebagian besar e-marketplaces menyediakan dua fungsi dasar:  mereka memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pemasok baru atau pembeli untuk produk perusahaan,  mengembangkan jaringan perdagangan yang efisien yang membuat negosiasi, penyelesaian, dan pengiriman yang lebih efisien.
E-marketplaces dapat disusun dengan beberapa cara berbeda. Salah satu cara untuk struktur pasar adalah mirip dengan eBay, di mana market maker bukan pembeli atau penjual, tetapi pihak ketiga yang netral. . E-marketplaces ditetapkan menjadi konsorsium penjual yang memanfaatkan kekuatan gabungan mereka untuk secara efisien menjual produk mereka kepada pembeli.  Pembeli juga dapat mengatur pasar untuk mengurangi biaya mereka dan mendapatkan hal pembelian yang lebih baik. Contoh dari jenis pasar adalah Covisant, pasar yang dijalankan oleh industri otomotif. Selain itu, pembeli besar dapat mengatur jenis lain dari pasar, sebuah pasar swasta, untuk jaringan pemasok mereka.
Agar situs untuk jatuh ke dalam kategori pasar yang-e, situs harus terbuka untuk pembeli dan penjual dan beberapa kebutuhan untuk menyediakan fungsi perdagangan satu atau lebih yang terkait. Fungsi ini meliputi : lelang maju atau mundur, katalog vendor, harga tetap pemesanan, perdagangan fungsi pertukaran, papan bulliten / iklan yang diinginkan, dan RFQ, RFI, atau kemampuan RFP. Sucessful e-marketplaces dapat memberikan nilai yang signifikan bagi pengguna mereka atau anggota dan menguntungkan.
Jika anda ingin mencari di bergabung dengan e-marketplace, ada beberapa hal yang perlu anda pertimbangkan ketika anda exaiming pilihan anda. Bagian berikutnya menjelaskan pertimbangan utama ketika melihat e-marketplace :
  1. Kepemilikan pasar E-: Ini sangat penting. Sukses e-marketplaces biasanya didukung oleh modal yang baik dan ini membantu untuk memastikan kesuksesan mereka dan umur panjang.  Anda juga tidak ingin terlibat di pasar jika pesaing Anda adalah pemilik utama.
  2. Biaya: Ini juga penting.  Anda harus membandingkan biaya bergabung pasar dengan tabungan diproyeksikan dan keuntungan dari bergabung efficieny pasar.  Carilah biaya tersembunyi.  Hal yang mungkin bahwa e-biaya untuk pasar yang komisi untuk transaksi selesai, biaya keanggotaan, biaya daftar, jasa nilai tambah (inspeksi, escrow, pengiriman, dll).
  3. Kemudahan Penggunaan / Dukungan: Sebuah e-pasar harus mudah digunakan dan seharusnya tidak memerlukan banyak pelatihan untuk staf Anda. Periksa untuk memastikan bahwa pasar tidak memerlukan peralatan khusus dan memiliki proses transaksi strightforward.
  4. Industri Fit: Banyak e-marketplaces yang ditargetkan terhadap satu atau dua industri.  Akibatnya proses dan struktur pasar yang dirancang untuk memaksimalkan keuntungan efisiensi dan biaya transaksi untuk industri itu. Pastikan perusahaan Anda adalah cocok.
  5. Partisipasi Marketplace: Jika tidak ada pembeli dan penjual yang terdaftar di pasar, tidak mungkin bahwa Anda akan mendapatkan apa-apa dari bergabung dengan pasar. Sebuah pasar yang layak akan memiliki banyak pembeli dan penjual - ini adalah satu-satunya cara yang e-pasar bisa bekerja.
  6. Keamanan / Privasi: Pastikan bahwa informasi transaksi tidak dipublikasikan atau tersedia untuk pihak ketiga atau pesaing.  Anda tidak ingin pesaing terus mendapatkan data kunci Anda pemasok atau informasi harga. Selain itu, Anda hanya akan ingin melakukan bisnis dengan pembeli terkemuka.  Sebuah e-pasar harus memiliki sistem untuk mencegah atau mengurangi penipuan.
  7. Jasa Lain: Tergantung pada industri Anda, Anda mungkin ingin memeriksa bahwa layanan lainnya menawarkan pasar.  beberapa pasar menawarkan jasa pengiriman atau escrow.Ini mungkin memberikan nilai bagi organisasi Anda.
  8. Integrasi Proses: Sebuah pasar yang efisien harus dirancang sehingga terintegrasi dengan pembeli yang ada dan cara penjual dalam melakukan bisnis.  Ini mungkin berarti melakukan transaksi dalam format standar industri atau menawarkan cara untuk "plug ke" sistem.  Sumber :www.epiqtech.com

E-Marketspace

Pengertian E-Marketspace

Pasar dimana para penjual dan para pembeli menukar jasa dan barang-barang untuk uang atau untuk jasa dan barang-barang lainnya, yang dilakukan secara elektronis .

Fungsi utama pemasaran :
* Mempertemukan para pembeli (konsumen) dan para penjual (pelaku bisnis)
* Memudahkan pertukaran informasi, barang-barang, jasa, dan pembayaran dihubungkan dengan transaksi pasar
* Menyediakan suatu infrastruktur kelembagaan.

Komponen E-Marketspace

* Consumer (Konsumen)
* Seller (Penjual)
* Barang (Berupa fisik atau Digital)
* Front-End
* Mitra Bisnis
* Dukungan Pelayanan (Support Services)
* Infrastruktur
* Back End

Marketspace - lingkungan pertukaran informasi dan komunikasi berbasis elektronik - adalah konsep yang 
 relatif baru dalam pemasaran . Karena batas-batas fisik tidak lagi mengganggu membeli / menjual keputusan, dunia telah tumbuh menjadi marketspaces beberapa industri tertentu yang integrasi pasar melalui komputer yang canggih dan teknologi telekomunikasi.Para marketspace jangka diperkenalkan oleh Rayport dan Sviokla pada tahun 1994 [ rujukan? ] (lihat Rayport, Jeffrey F. dan John J. Sviokla, "Mengelola dalam Marketspace itu," Harvard Business Review, Nov / Dec 1994, Vol 72,. Edisi 6 , hal 141-150). untuk membedakan antara pasar elektronik dan konvensional. Dalam marketspace, informasi dan / atau barang fisik dipertukarkan, dan transaksi dilakukan melalui komputer dan jaringan.
Sumber : en.wikipedia.org/wiki/marketspace. 

E-marketspace

Sejak masyarakat Indonesia mulai akrab dengan Internet, kebiasaan berbisnis mulai berubah. Dahulu, surat menyurat dilakukan dengan menggunakan kurir atau mesin faks, hal ini sangat tidak efektif dan efisien. Bayangkan berapa anggaran yang harus perusahaan keluarkan untuk biaya kurir dan kertas faksimili yang notabene sangat mahal. Tetapi dengan hadirnya Internet dan hampir semua gedung perkantoran di Jakarta telah menggunakan Internet, otomatis biaya-biaya yang besar tersebut dapat dikurangi hampir setengah dari pengeluaran rutin untuk kertas faks dan biaya kurir.

Ketika internet sedang booming pada tahun 1995-2000, impian untuk "menginternetkan" pengusaha kecil dan menengah menjadi impian para pengusaha Internet yang penuh idealisme terhadap perkembangan Internet di Indonesia. Namun ketika itu, infrastruktur teknologi internet sangat tidak terjangkau untuk para pengusaha kecil, sebagai contoh, untuk mendapatkan sebuah koneksi internet di Indonesia saat itu harus mengeluarkan biaya Rp 500.000 / bulan. Itu belum termasuk biaya pembelian komputer yang mencapai 8-9 juta rupiah untuk satu unit komputer dengan spesifikasi Pentium 233 dengan RAM 32 pada tahun 1998.

Dengan kondisi saat ini, teknologi Internet sudah sangat terjangkau walaupun untuk pengusaha kecil dan menengah. Untuk satu koneksi Internet, anda cukup menggunakan koneksi internet dengan Telkomnet Instant yang dapat digunakan tanpa dipungut biaya berlangganan dan sangat mudah karena tagihan internet menjadi satu dengan tagihan telepon anda. Sedangkan untuk sebuah unit komputer dengan spesifikasi Pentium 4 1.5 Ghz RAM 128 dapat anda bayar dengan harga 3 juta rupiah saja.

Pengunaan Internet bagi pengusaha kecil

Internet bagi sebagian telah akrab dengan teknologi Internet telah menjadi sebuah kebutuhan. Karena informasi apapun yang anda cari dapat anda dapatkan dari Internet teidak terlepas dari bisnis. Untuk mendapatkan bisnis pun dapat anda raih dengan menggunakan internet, walaupun impian untuk bertransaksi secara online masih jauh dapat di implementasikan pada masyarakat Indonesia yang dengan ketidakpahaman terhadap teknologi secure payment. Tapi bagi pengusaha kecil Indonesia…?? Apakah teknologi Internet telah menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka..?? Jawabnya tentu anda tahu, banyak dari mereka yang sangat awam dengan teknologi internet. Apalagi berbisnis menggunakan Internet, sangat jauh dari impian terliar mereka untuk mendapatkan bisnis dengan Internet.

Untuk lebih mengenalkan Internet untuk para pengusaha kecil dan menengah, diperlukan usaha yang serius untuk mengedukasi para pengusaha tersebut. Seperti yang dilakukan Rajacraft.com, sebuah unit bisnis dari Indo.com yang mendapat dukungan dana daro sebuah lembaga internasional untuk membuat pelatihan bagi pengusaha kecil kerajinan Bali. Tujuannya dari program ini adalah untuk membantu para pengusaha kecil Bali yang sejak tragedy bom Bali kehilangan para Buyers yang tidak datang kembali untuk bertransaksi di workshop para pengerajin tersebut. Untuk itu solusi mengedukasi para pengerajin Bali untuk mengetahui Internet merupakan jalan keluar untuk memecahkan masalah para pengerajin Bali. Setelah mengedukasi tentang Internet maka sebanyak 200 pengerajin tersebut mendaftarkan diri kedalam e-marketplace Rajacraft.com. Dengan bergabung kedalam sebuah e-marketplace, seorang pengerajin akan disediakan website untuk memajang barang dagangannya. Dalam program tersebut Rajacraft.com mendapat dukungan dana untuk melakukan kampanye online di search engine Google.com sehingga e-marketplace Rajacraft.com menargetkan sebanyak 30.000 pengunjung perbulannya.

Keuntungan e-Marketspace

Apa yang istimewa dari sebuah e-marketspace? E-marketplace bisa di ibaratkan sebuah mal atau pusat perbelanjaan. Dimana terdapat vendor-vendor yang berdagang didalamnya, dan seperti layaknya sebuah pusat perbelanjaan e-marketplace pun melakukan promosi di jagad internet yaitu didalam search engine. Yang jika di dalam dunia nyata, search engine itu ibarat direktori nomer telepon bagi para pengunjung Internet. Semakin tinggi pengunjung yang mengunjungi sebuah e-marketplace maka semakin baik untuk para vendor-vendor tersebut.

Keuntungan para pengusaha kecil dan menengah untuk bergabung dalam e-marketplace yaitu para pengusaha kecil dan menengah tersebut tidak perlu melakukan marketing online terhadap website dan produknya. Karena biaya untuk melakukan kegiatan marketing telah diambil alih oleh pemilik e-marketplace tersebut. Para pengusaha kecil dan menengah tinggal menanti order dari para buyers yang melakukan inquiry ke e-marketplace tersebut.
Sumber : www.myspace.com/269527295/blog/322554544


Supply Chain

Merupakan suatu aliran barang, informasi, uang dan jasa melalui para penyalur pabrik-pabrik dan gudang sampai kepada pelanggan akhir.

Komponen dari Supply Chain :

* Upstream Supply Chain      :  Merupakan aktifitas dari pada penyalur (pabrikan atau assemblers) dan para penyalur lainnya.
* Internal Supply Chain          :  Merupakan semua proses in-house yang digunakan didalam mentranformasi masukan yang diterima dari para supplier kedalam hasil organisasi.
* Downstream Supply Chain  :  Merupakan semua aktifitas yang melibatkan dalam pengiriman produk 
kepada pelanggan.

Tipe dari Supply Chain

* Membuat persediaan yang terintegrasi 
* Pengisian ulang (Replenishment) yang berkelanjutan
* Build To Order, merupakan model suatu perusahaan yang langsung memulai melakukan pengolahan pesanan dari pelanggan dengan seketika, ketika pesanan tersebut diterima
* Channel Assembly, merupakan model di mana produk dirakit dengan seketika, dan langsung dipindahkan melalui saluran distribusi.


Faktor sukses E-Market

* Karakteristik Produk
  - Tipe Produk
  - Harga Produk 
  - Ketersediaan Standar Produk
  - Informasi Produk 
* Karakteristik Industri
  - Diperlukan Broker
  - Intellegent System boleh menggantikan Broker
* Karakteristik Penjual
  - Konsumen akan mencari penjual dengan harga yang murah
  - Volume Rendah dengan margin keuntungan transaksi yang lebih tinggi
* Karakteristik Pembeli
  - Pembeli yang sesuai dengan selera 
  - Pembeli yang seperti pasien / selalu butuh
  - Pembeli yang menganalisa
   
Simchi-Levi mendefinisikan Supply Chain Management (SCM) sebagai berikut (2000:1): "Apakah set pendekatan digunakan untuk efisien mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang dan toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusikan pada jumlah yang tepat, di sebelah kanan lokasi dan pada waktu yang tepat, untuk meminimalkan biaya sistem yang luas sedangkan persyaratan tingkat layanan yang memuaskan "sedangkan Hanfield dalam bukunya supply Chain Redesign (2002:8) mendefinisikan SCM sebagai berikut:". Apakah integrasi dan manajemen organisasi rantai suplai dan kegiatan melalui hubungan organisasi koperasi, proses bisnis yang efektif, dan tingkat tinggi berbagi informasi untuk menciptakan sistem nilai berkinerja tinggi yang memberikan organisasi anggota keunggulan kompetitif yang berkelanjuta ".  

  
Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan :

1. Tujuan dari SCM adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores. Tidak adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Salah satu dampak yang kerapkali terjadi adalah “Bullwhip effect”. Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi dalam pertukaran informasi antara toko retail, distributor dan perusahaan. Disatu sisi ketika manajer toko retail melihat peningkatan permintaaan dari konsumen sejumlah 100 unit maka peningkatan 100 unit ini akan ditangkap distributor sejumlah 500 unit dan perusahaan akan menangkap perningkatan permintaan tersebut sebesar 2500 unit. Kalau kita memperhatikan, informasi jumlah 100 itu dapat sampai ke pihak perusahaan bagaikan bola salju yang menggelundung dari atas kebawah yang semakin lama semakin besar. Dan hal ini akan menjadi lebih kacau lagi kalau pemenuhan kebutuhan itu ditangkap pada waktu yang sudah berjalan cukup lama.
2. SCM mempunyai dampak terhadap pengendalian biaya.
3. SCM mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer.
Dalam kurun waktu dewasa ini keinginan customer lebih cepat mengalami perubahan, hal ini dapat kita lihat dari ragam produk yang ada dalam pasaran. Hal ini membuat perusahaan harus dapat mengatur secara baik persediaan yang dimiliki perusahaan, karena dengan perubahan jumlah permintaan terhadap produk tertentu akan membuat perubahan terhadap kebijakan perusahaan untuk persediaan, dalam hal ini salah satunya adalah menentukan tingkat pemesanan kembali. Supply Chain Management berbicara mengenai bagaimana mengatur pemasokan barang terhadap perusahaan. Namun SCM bukan hanya berbicara mengenai pemasokan barang secara sederhana. SCM berbicara mengenai cara untuk mengintegrasikan rantai pasokan barang sampai pendistribusian barang ketangan pelanggan akhir. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat kompleks, karena begitu banyak pihak yang terlibat dalam perjalanan dari supplier, perusahaan, distributor sampai ke pengguna akhir . Menurut Ramalhinho (October, 2002) dalam artikelnya : “Supply Chain Mangement: an opportunity for Metaheuristic” mengatakan sehubungan dengan dunia industri: “The increasing need of industry to compete with its product in global market, across cost, quality and service dimension, has driven the need to develop logistic systems more efficient than those traditionally employed”. Jadi dapat disimpukan bahwa sistem persediaan yang baik semakin dibutuhkan dalam persaingan global.

Pemain Utama dalam Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain menunjukkan adanya rantai yang panjang yang dimulai dari supplier sampai pelanggan, dimana adanya keterlibatan entitas atau disebut

pemain dalam konteks ini dalam jaringan supply chain yang sangat kompleks tersebut. Berikut ini merupakan pemain utama yang yang terlibat dalam supply chain:
1. Supplier (chain 1)
Rantai pada supply chain dimulai dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama disini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang atau barang dagang.
2. Supplier-Manufacturer (chain 1-2)
Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, penghematan inventory carrying cost dengan mengembangkan konsep supplier partnering.
3. Supplier-Manufacturer-Distribution (chain 1-2-3)
Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana biasanya menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah besar.
4. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets (chain 1-2-3-4)
Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada customer, namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.
5. Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer (chain 1-2-3-4-5). Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chaindalam konteks ini sebagai end-user.


Hambatan pada Supply Chain Management (SCM)

SCM merupakan sesuatu yang sangat kompleks sekali, dimana banyak hambatan yang dihadapi dalam implementasinya, sehingga dalam implementasinya memang membutuhkan tahapan mulai tahap perancangan sampai tahap evaluasi dan continuous improvement. Selain itu implementasi SCM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari internal dalam hal ini seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini seluruh partner yang ada. Berikut ini merupakan hambatan-hambatan yang akan dialami dalam implementasi SCM yang semakin menguatkan argument bahwa implementasi SCM memang membutuhkan dukungan berbagai pihak (Chopra & Meindl 2001):   
1. Incerasing Variety of Products. Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi perusahan yang selalu berfokus pada customer (customer oriented). Jika dahulu produsen melakukan strategi dengan melakukan pembagian segment pada customer, maka sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen. 
2. Decreasing Product Life Cycles. Menurunnya daur hidup sebuah produk membuat perusahan semakin kerepotan dalam mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang tertentu maka perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidup produk diartikan sebagai umur produk tersebut dipasaran. 
3. Increasingly Demand Customer. Supply chain management berusaha mengatur (manage) peningkatan permintaan secara cepat, karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan permintaan yang secara cepat walaupun permintaan itu sangat mendadak dan bukan produk yang standart (customize). 
4. Fragmentation of Supply Chain Ownership. Hal ini menggambarkan supply chain itu melibatkan banyak pihak yang mempunyai masing-masing kepentingan, sehingga hal ini mebuat Supply chain mangement semakin rumit dan kompleks. 
5. Globalization. Globalisasi membuat supply chain semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak yang terlibat dalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihak di berbagai negara yang mungkin mempunyai lokasi diberbagai pelosok dunia.
Sumber : Jurnal -sdm.blogspot.com

   Globalisasi telah menghasilkan produksi yang bergantung pada rantai pasokan internasional peregangan di seluruh dunia. Perusahaan multinasional memproduksi produk dalam upah rendah negara, terutama pakaian, elektronik, alas kaki dan mainan. Layanan jaringan sama-sama mengglobal.

   Sayangnya banyak rantai pasokan lokal punya tenaga kerja miskin dan standar lingkungan. Pekerja dibayar buruk dan sering bekerja dalam kondisi tidak aman. Untuk mengubah ini, kami menyerukan kepada perusahaan untuk memperbaiki kondisi kerja di pabrik-pabrik pemasok.

   Para Oblates berada dalam dialog dengan perusahaan dari berbagai sektor dari elektronik (General Electric Company) untuk ritel (Wal-Mart). Kami bekerja dengan anggota ICCR sesama untuk mendesak implementasi kebijakan untuk menjamin kondisi kerja yang lebih baik dan upah untuk pekerja serta kondisi lingkungan membaik. Perusahaan menanggapi karena khawatir reputasi mereka dan 'Merek'.

Beberapa perkembangan penting:

Wal-Mart untuk Memperkuat Standar Tenaga Kerja dan Lingkungan Pemasok

Kaleidoscope proyek [McDonald dan Walt Disney]

Contoh Diagram Supply Chain

Supply Chain & Supply Chain Management December 16, 2006

   Istilah supply chain dan supply chain management sudah menjadi jargon yang umum kita jumpai di berbagai media baik majalah manajemen, buletin, koran, buku ataupun dalam diskusi-diskusi. Namun tidak jarang kedua term diatas di persepsikan secara salah. Banyak yang mengkonotasikan supply chain sebagai suatu software. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwa supply chain hanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur saja, sehingga pernah suatu saat saya menerima statement dari petinggi perusahaan bahwa perusahaannya tidak memiliki supply chain karena tidak memiliki fasilitas produksi sama sekali.
Sebagai disiplin, supply chain management memang merupakan suatu disiplin ilmu yang relative baru. Cooper (1997) bahkan menyebut istilah “supply chain management” baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan oleh para konsultan manajemen. Saat ini supply chain management merupakan suatu topic yang hangat, menarik untuk didiskusikan bahkan mengundang daya tarik yang luar biasa baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.

Supply Chain

Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkat bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dengan definisi ini tidak jarang supply chain juga banyak diasosiasikan dengan suatu jaringan value adding activities.
Bisa kita bayangkan bagaimanakah jaringan supply chain dari suatu produk tertentu. Kita ambil saja satu contoh barang yang sudah sangat kita kenal, mobil misalnya. Berbagai macam aktivitas dan perusahaan terlibat dalam pembuatan suatu mobil sampai ia ada ditangan konsumen akhir. Kalau kita lihat dari titik perusahaan perakitan sampai aliran barang ke konsumen, mungkin akan terlihat “sederhana”. Dari perakitan akhir, mobil-mobil akan di distribusikan melalui dealership sampai mobil-mobil ini ada di showroom-showroom untuk akhirnya sampai ke pemakai. Pada rantai jaringan inipun juga terlibat jaringan after sales services yang siap melayani konsumen mulai dari perawatan dilengkapi dengan supply komponen pengganti.
Kalau kita tarik dari perakitan sampai ke bahan baku, maka jaringan supply chain ini akan semakin kompleks. Berbagai komponen, modul dan sub komponen yang terlibat untuk dapat dirakitnya suatu mobil. Di titik paling hulu adalah industri yang menghasilkan plastik, baja/besi, aluminium, dan karet untuk ban, gasket dan komponen dari karet lainnya, serta kulit yang digunakan untuk jok mobil. Bisa kita bayangkan, ada ribuan aktivitas yang terlibat.
Nah, dari gambaran dan definisi diatas maka kita bisa lihat bahwa supply chain sebagai suatu aktivitas ataupun proses bisnis akan selalu ada. Dan bahkan keberadaannya telah ada sejak suatu aktivitas transformasi barang dan pendisitribusiannya ke konsumen akhir dimulai. Jadi, apakah suatu perusahaan menerapkan prinsip-prinsip manajemen supply chain atau tidak, perusahaan tersebut akan tetap menjadi bagian dari suatu supply chain. Bahkan perusahaan bisa menjadi bagian lebih dari satu supply chain sekaligus. Supermarket seperti Carrefour misalnya, pada saat yang sama ia menjadi ujung paling bawah (downstream) dari supply chain untuk banyak produk sekaligus. Posisi perusahaan dalam berbagai supply chain dimana ia beroperasi pun bisa berlainan. Perusahaan ban Goodyear misalnya, ia menjadi pemasok untuk pabrik perakitan mobil ketika kita pandang ia sebagai bagian dari supply chain produk mobil. Pada saat yang sama ia juga menjadi manufacturer akhir yang memasok ban langsung ke distributor dan retailer untuk pasar pengguna mobil yang membutuhkan penggantian ban. Di industri elektronika, perusahaan seperti Motorola bisa menjadi supplier bagi AT&T pada supply chain produk tertentu, di lain produk Motorola bisa menjadi customer dari AT&T.
Sekarang ini, supply chain tidak hanya melibatkan aliran barang dari hulu ke hilir tetapi juga melibatkan aliran barang sebaliknya yaitu dari konsumen kembali ke manufacturer, atau yang disebut dengan reverse supply chain. Aktivitas-aktivitas reverse supply chain meliputi: pengembalian produk cacat, services and maintenance, ataupun aktivitas daur ulang.
Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam suatu supply chain terdapat tiga macam aliran utama, yaitu aliran produk, uang dan informasi. Pengelolaan dan sinkronisasi ketiga aliran inilah yang menjadi ruh dan jiwa dari supply chain management.
Posted by Baihaqi in Management.
trackback
sumber : baihaqi.wordpress.com


 Definisi Supply Chain Management

   Supply Chain merupakan suatu rangkaian proses pengambilan-proses pengambilan dan aliran yang terjadi didalam dan diantara tahapan rantai pasok yang berbeda dan berkombinasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas suatu produk. Konsep supply chain ini mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan, dan toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusi dengan kualitas yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan. Konsep rantai pasokan Suami mengintegrasikan secara pengerjaannya efisien antara pemasok, anak pajak tangguhan manufaktur yang, pergudangan, dan toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusi mencari Google Artikel kualitas yang tepat, lokasi yang tepat, dan terbalik yang tepat, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan .
   Supply chain management (SCM) adalah filosofi management yang secara terus-menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa, dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan (customer value) secara unik. Manajemen rantai suplai (SCM) adalah Filosofi manajemen yang secara terus-menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnisdan yang kompeten untuk digabungkan baik dalam maupun luar anak pajak tangguhan anak pajak tangguhan saling melengkapi mitra bisnis yang berada dalam satu rantai pasokan untuk memasuki sistem pasokan berkompetitif yang tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan , Yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa, dan informasi untuk menciptakan sumber diskonto pelanggan (customer value) secara unik. Dengan memanfaatkan supply chain management, suatu perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat, seperti yang disebutkan Peter J Metrz dalam “Demystifying Supply Chain Management” terlihat pada Gambar II.1 Mencari Google Artikel memanfaatkan manajemen rantai suplai, suatu anak pajak tangguhan Akan mendapatkan banyak manfaat, saling melengkapi yang disebutkan Peter J Metrz dalam "Demystifying Supply Chain Management" terlihat pada Gambar II.1
Terkadang Supply chain management ini disamakan dengan Manajemen logistik, tetapi sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar antara supply chain management dengan manajemen logistik yaitu terletak pada orientasi atau cara pandang. Pasokan terkadang manajemen rantai Suami disamakan mencari Google Artikel Manajemen Logistik, tetapi sebenarnya ada permanent differences yang cukup mendasar antara manajemen rantai suplai Mencari Google Artikel Manajemen Logistik yaitu terletak padaorientasi atau cara pandang. Manajemen logistik lebih memfokuskan pada pengoptimalan rencana orientasi dan kerangka kerja berupa pembuatan rencana tunggal untuk aliran produk dan informasi di dalam perusahaan sedangkan supply chain management merasa tidak cukup hanya integrasi dibagian dalam saja, tetapi juga bagian luar perusahaan yang meliputi supplier dan pelanggan. Manajemen Logistik lebih memfokuskan pada pengoptimalan Rencana kerangka orientasi dan kerja berupa pembuatan rencana tunggal untuk Aliran Produk dan Informasi di dalam anak pajak tangguhan sedangkan manajemen rantai suplai merasa Media Nusantara cukup hanya Integrasi dibagian dalam Saja, tetapi juga anak pajak tangguhan bagian tidak luar yang meliputi pemasok dan pelanggan.
Salah satu bagian dalam supply chain management yang penting adalah bagian procurement. salah satu bagian tidak dalam manajemen rantai suplai yang penting adalah bagian tidak pengadaan. bagian ini yang melakukan pengadaan barang ataupun jasa yang akan digunakan dalam aktivitas perusahaan.
 (Contoh aliran rangkaian pasokan supplychain industri)
          (klasifikasi Rantai Pasok)
   (Konsep Strategi Fix Rantai Pasok)

digilib.ittelkom.ac.id/index.php?...article...definisi-


SUPPLY CHAIN

Definition of Supply Chain
Rantai suplai merupakan aliran bahan, informasi, pembayaran, dan layanan dari supplier, melalui pabrik dan gudang (Rantai Nilai), ke konsumen akhir (Permintaan Rantai). Ketika itu dikelola secara elektronik ini disebut sebagai e-rantai pasokan.
Supply Chain Flows
•         Materials flows adalah semua produk dan persediaan yang mengalir di sepanjang rantai. Contoh : Barang Gudang
•         Information flows berhubungan dengan semua data yang terkait. Contoh : permintaan, pengiriman, perintah, dan jadwal kembali.
•         Financial flows mencakup semua transfer uang, pembayaran, informasi kartu kredit, dan jadwal pembayaran.

Supply Chain Perspective


 Supply Chain Components (three segments)
•         Upstream, Pengadaan dari pemasok eksternal. Atau dikenal juga “Rantai Persediaan”
•         Internal, dimana kemasan, perakitan, atau manufaktur berlangsung, juga dikenal sebagai ”Rantai Nilai”
•         Downstream, Proses distribusi produk dan jasa ke Distributor, juga dikenal sebagai “Rantai Permintaan”.    
 Sumber : yogiyulianto.blog.binusian./org